Tuesday, April 17, 2012

SYED QUTUB PENYAIR AGUNG YANG MATI SYAHID

  
 “We pay little heed to our native spiritual resources and our own intellectual heritage; instead, we think first of importing foreign principles and methods, or borrowing customs and laws from across the deserts and beyond the seas... we turn our eyes to Europe, America, or Russia, and we expect to import from there solutions to our problems.”

Kita menaruh perhatian yang kurang kepada sumber kerohanian  dan warisan intelektual  daripada para cendekiawan  negara kita sendiri. Sungguh kita memberi keutamaan kepada usaha membawa masuk dasar-dasar dan kaedah pemerintahan daripada luar. Kita gemar meminjam adat istiadat dan undang-undang daripada daerah luar hingga  merentasi gurun pasir dan di seberang lautan. Kita memusing penglihatan untuk mengambil insipirasi  ke Eropah, Amerika atau Rusia.Tujuannya  untuk mencari-cari model penyelesaian kepada masalah kita. Kita percaya dengan pencarian itu  segala masalah yang berat  dapat diatasi .

Puisi Syed Qutub beberapa jam sebelum dihukum mati. Masih sempat menulis sajak dengan girang !

Andainya kematianku kau tangisi
Pusaraku kau sirami dengan air matamu

Maka di atas tulang belulangku yang luluh

Nyalakanlah obor untuk umat ini dan

Lanjutkanlah gerak merebut kemenangan
Kematianku hanyalah suatu perjalanan
Memenuhi panggilan kekasih yang merindui

Taman-taman indah di syurga Tuhan

Terhampar menanti

Burung-burungnya berpesta menyambutku

Dan berbahagialah hidupku di sana
Puaka kegelapan pastikan lebur
Fajarkan menyingsing

Dan alam ini kan disinari cahaya lagi

Relakanlah rohku terbang menjelang rindunya

Jangan gentar berkelana ke alam abadi

Di sana cahaya fajar memancar.
- As-Syahid Syed Qutb

No comments:

Post a Comment