“We pay little heed
to our native spiritual resources and our own intellectual heritage;
instead, we think first of importing foreign principles and methods, or
borrowing customs and laws from across the deserts and beyond the
seas... we turn our eyes to Europe, America, or Russia, and we expect to
import from there solutions to our problems.”
Kita menaruh perhatian yang kurang kepada sumber kerohanian dan warisan intelektual daripada para cendekiawan negara kita sendiri. Sungguh kita memberi keutamaan kepada usaha membawa masuk dasar-dasar dan kaedah pemerintahan daripada luar. Kita gemar meminjam adat istiadat dan undang-undang daripada daerah luar hingga merentasi gurun pasir dan di seberang lautan. Kita memusing penglihatan untuk mengambil insipirasi ke Eropah, Amerika atau Rusia.Tujuannya untuk mencari-cari model penyelesaian kepada masalah kita. Kita percaya dengan pencarian itu segala masalah yang berat dapat diatasi .
Puisi Syed Qutub beberapa jam sebelum dihukum mati. Masih sempat menulis sajak dengan girang !
Andainya kematianku kau tangisi
Pusaraku kau sirami dengan air matamu
Maka di atas tulang belulangku yang luluh
Nyalakanlah obor untuk umat ini dan
Lanjutkanlah gerak merebut kemenangan
Pusaraku kau sirami dengan air matamu
Maka di atas tulang belulangku yang luluh
Nyalakanlah obor untuk umat ini dan
Lanjutkanlah gerak merebut kemenangan
Kematianku hanyalah suatu perjalanan
Memenuhi panggilan kekasih yang merindui
Taman-taman indah di syurga Tuhan
Terhampar menanti
Burung-burungnya berpesta menyambutku
Dan berbahagialah hidupku di sana
Memenuhi panggilan kekasih yang merindui
Taman-taman indah di syurga Tuhan
Terhampar menanti
Burung-burungnya berpesta menyambutku
Dan berbahagialah hidupku di sana
Puaka kegelapan pastikan lebur
Fajarkan menyingsing
Dan alam ini kan disinari cahaya lagi
Relakanlah rohku terbang menjelang rindunya
Jangan gentar berkelana ke alam abadi
Di sana cahaya fajar memancar.
- As-Syahid Syed Qutb
Fajarkan menyingsing
Dan alam ini kan disinari cahaya lagi
Relakanlah rohku terbang menjelang rindunya
Jangan gentar berkelana ke alam abadi
Di sana cahaya fajar memancar.
No comments:
Post a Comment